Siska (Nia Ramadhani) hidup bersama ibunya, Rika (Helsi Herlinda), serta Putri Hitam (Nana Khairina) dan Ratu Jahat (Ully Artha) seorang janda karena perceraian. Suntaya, ayah Siska adalah seorang pegawai negeri yang selalu didorong istrinya untuk bisa membawa keluarga mereka ke tingkat kehidupan mewah, sehingga terpaksa melakukan korupsi, dan akibatnya dia dihukum penjara,serta sebagian hartanya yang bisa ditelusuri polisi, disita. Sejak itu, kehidupan mereka terpuruk. Alya (Revalina S Temat), hidup bersama bahagia dalam kemewahan bersama kedua orang tuanya. Ayahnya, Indra (Dwi Yan), adalah pengusaha sukses yang hampir selalu berkeliling ke mancanegara, sementara Yasmin (Lydia Kandou), ibunya, adalah seorang ibu rumah tangga yang ramah dan baik kepada siapapun. Peran Siska sebagai Bawang Merah dalam operet itu berlanjut ke dalam kehidupan mereka. Si Bawang merah dan Ibunya Rika, diam-diam iri kepada keluarga Bawang Putih. Tapi, Rika, sangat pandai bersandiwara sehingga keluarga baik hati seperti Alya dan kedua orang tuanya itu, tidak menyadari kebencian yang tersembunyi dan semakin membesar dalam hati Siska dan ibunya.
Kebencian Bawang Merah terhadap Bawang Putih bertambah besar, ketika Ferdi (Dimaz Andrean), seorang siswa baru, pindahan dari luar kota, jatuh hati kepada Bawang Putih. Ferdi yang sebetulnya anak orang kaya, tetapi lari dari rumahnya dan memilih hidup sederhana di Jakarta, karena tidak tahan terhadap sikap ayahnya yang sangat diktator. Dengan berbagai cara, Bawang Merah berusaha menjauhkan Ferdi dari Bawang Putih sehingga sering terjadi salah pengertian antara Bawang Putih dengan Ferdi. Sementara itu, Rika menggunakan berbagai cara untuk menghancurkan keluarga Yasmin. Rika begitu lihai bersandiwara sehingga di mata Yasmin, Rika bukan hanya sekedar tetangga, melainkan sudah dia anggap sebagai saudaranya sendiri. Yasmin tidak segan-segan memberikan bantuan apa saja, terutama bantuan ekonomi.
Tetapi, di belakang Yasmin, Rika dengan lihai meracuni Indra dengan hasutan-hasutan sampai akhirnya Indra terpengaruh dan sering cekcok dengan istrinya. Dalam salah satu percekcokan, Yasmin begitu sedihnya dituduh suaminya yang bukan-bukan, padahal dia sama sekali tidak seperti yang dituduhkan, sehingga Yasmin pernah mengatakan, kalau dia terus dituduh tanpa dasar, dia akan bunuh diri. Begitu lihainya Rika, sehingga Indra merasa bahwa Rika lebih baik daripada Yasmin. Akhirnya, Rika mendapat kesempatan untuk memberi racun kepada Yasmin, setelah Indra pergi sehabis bertengkar hebat dengan istrinya. Yasmin pingsan dan akhirnya meninggal di rumah sakit. Sebelum meninggal, Yasmin yang sempat sadar dan memberitahukan anaknya agar berhati-hati terhadap Rika, justru disalahtafsirkan oleh Bawang Putih. Dia mengira, ibunya minta dia menerima Rika dalam kehidupannya. Begitu Yasmin meninggal, kehidupan Bawang Putih berubah seratus delapan puluh derajat. Rika dengan lihai terus meracuni pikiran Indra sehingga akhirnya Rika menikah dengan Indra dan pindah bersama Bawang Merah ke rumah Indra. Sejak saat itu, kehidupan Bawang Putih tertekan dan menderita. Namun penderitaan itu, tidak membuat Bawang Putih berubah menjadi orang yang berhati kotor. Penderitaan yang dia hadapi dengan ikhlas, pasrah, dan tabah, serta tetap berpegang kepada sikap baik, membuat dia diberkati Tuhan dengan hal-hal yang luar biasa. Dia memiliki kepekaan dan sahabat yang tidak terlihat oleh siapapun. Tetapi, tidak ada kejahatan yang abadi. Kebaikan akhirnya menang atas kejahatan. Bawang Putih akhirnya hidup bahagia dan Bawang Merah serta Rika harus menerima akibat dari dosa-dosa serta kejahatan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar